Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Rindu Untukmu

Haiiii....Bagaimana kabar mu disana?Ohya Tuhan, apakah aku boleh menitipkan salam untuknya? Hanya untuknya. Aku janji hanya dia, Tuhan. Tuhan, apakah aku boleh untuk memikirkannya saat aku bosan? Membayangkan dia ada disisi ku? Aku merindukannya, Tuhan. Katakan padanya, aku menantinya. Tuhan, kapan dia akan datang lalu menjadi sebagian dari diriku? Menjadi ayah dari anak ku, dan menjadi suami serta imam yang baik untuk ku. Aku janji teruntuknya, aku akan setia menantinya sampai dia datang dan berkata di depan kedua orang tua ku bahwa dia mencintai ku. Bukan hanya aku tapi hidup ku dan segalanya tentang ku. Aaahh aku tak sabar untuk bertemunya Tuhan. Tapi, Tuhan beri aku waktu untuk memantaskan diriku pula. Agar aku menjadi ibu yg baik untuk anak-anaknya, menjadi wanita serta istri terhebatnya. Karena aku tak mau mengecewakan tubuh ku, dan aku tak ingin tubuhku mengecewakan tulang rusuk nya ini. Jangan bosan ya kamu yang disana jika aku selalu menitipkan rinduku untukmu pada Tuhan :))

Dari Jauh

Melihat mu dari jauh... Itulah kebiasaan ku kini Melihat tingkah mu diam-diam Memandang mu dari kejauhan Melihat mu dari jauh... Ku rasa hanya itu yang dapat kulakukan saat ini.. Saat mata ini mulai mencari mu Menangkap ada di ujung ruang itu Aku benar-benar gila.. Memandangi mu setiap saat Senyum mu, itu yang ku tunggu Tingkah lucumu, itu yang ku nanti Hanya dari kejauhan Itulah diriku yang tak mampu berbicara jujur di depan mu Kamu... tak perlu tahu hal ini Hal bodoh yang dilakukan gadis aneh seperti ku Kamu... semoga memang tidak pernah tahu karena aku sudah cukup nyaman dengan hal ini Melihat mu dari jauh.... By: Yuniar Dwi A

KAMU

Hey kamu.....Kamu yg ntah sedang apa. Ntah sedang dimana. Di dekat ku kah?Atau di belahan bumi yang lain? Kamu yang mungkin sedang menjadi teman ku sekarang, teman ku dimasalalu, atau kita belum pernah bertemu. Atau justru dulu kita sempat menjadi pesaing? Atau kita sebenarnya sudah bertemu namun belum saling kenal. Hahaha, hidup selucu itu. Kamu yang mungkin sama dengan ku. Kita sama-sama sedang memperbaiki diri. Sama-sama sedang mencari satu sama lain. Sama-sama berdoa "ya Allah pertemukan aku dengan jodoh ku". Tanpa kita meminta dengan Nya, Dia akan memberi diwaktu yang tepat. Kita akan dipertemukan disaat yang indah. Saat kita sama-sama pantas membina suatu hubungan yang besar. Karena aku lah tulang rusuk mu. Di dalam tubuh mu seperti terdapat magnet yang berpasangan dengan ku. Dimana pun kau berada, sejauh apapun kita terpisah, aku dan kamu kan bersatu jua. Kamu... mengertilah bahwa aku merindukan mu, ya aku tau ini konyol. Nama mu saja mungkin aku belum tahu, tapi aku m

Percayalah

Percayalah aku tak sejahat itu Aku tak ada niat menyakiti mu Sedikit pun tak ada Bagaimana mungkin aku tega menyayat hati itu? Percayalah memang ini yang terbaik Saat kita tetap saling memanggil “teman” Tanpa ada rasa yang melebihi Maafkan aku.... Bukan maksudku membuat mu bersedih,percayalah .... Maafkan aku... Karena aku tak sedang mengizinkan Seorang pun masuk ke pintu hati ini Ini belum saat nya Ini belum waktunya Percayalah... Allah akan menentukan semua dengan tepat Karena rencana nya begitu indah, bukan??

Suatu Malam

Ada rasa yang muncul suatu malam Rasa sedih yang hinggap entah asalnya Saat ku berbaring di atas kasur tipis sendirian Air dari mata terus mengalir Ada rasa ku ingin bertemu Ada rasa ku ingin memeluk Dan ku ingin mencium Aku ingin tak ada malam tanpa belaian mu Aku ingin suatu ciuman saat mata akan terpejam Saat tawa yang akhirnya membuat ku lelah lalu terlelap Saat hangat peluk mu mendekap ku erat Maaa… aku ingin bertemu dengan mu Aku ingin kau ada di sisi

Saat Tertentu

Ditengah malam Terkadang ku merasa sepi Sendiri diselimuti dingin Ditemani suara jangkrik Hanya sepi yang kurasa Terkadang ku merasa iri pada mereka Mengapa hanya aku yang merasa sepi? Mengapa aku tak seperti mereka? Terkadang ku merasa asing Berbeda dan tak terlihat diantara mereka Mengapa hanya aku yang berbeda? Terkadang semua perasaan itu berkecamuk dalam hati Benarkah perasaan ku ini Tuhan?